Senin, 31 Desember 2012

Arti lambang reggae yaitu: warna merah, kuning, hijau, ganja, gimbal, dan Bob Marley

Warna hijau kuning merah itu adalah warna bendera Rastafari Movement atau sering disingkat dengan Rasta. Rastafari adalah sebuah agama yang lahir di Jamaica, namun ada juga yang lebih suka menyebutnya the way of life ketimbang agama. Agama tersebut berdasarkan pada Alkitab namun telah dipengaruhi oleh agama dan kepercayaan-kepercayan religius lainnya di Jamaica.

Setiap warna dari bendera Rastafari tersebut memiliki makna tersendiri. Merah melambangkan darah yang tumpah ke bumi, kuning melambangkan emas yang hilang atau kemakmuran juga matahari yang memberikan kehidupan pada semua, dan hijau melambangkan daratan hijau afrika yang hilang.


Lalu ada apa dengan ganja? Ganja atau canabis atau mariyuana dibawa pertama sekali ke Jamaika pada akhir tahun 1800 oleh orang-orang India timur. Sebelum Rastafari muncul ganja digunakan sebagai obat atau dicampur dengan tembakau untuk rokok. Untuk Rastafarian, Ganja digunakan untuk memperoleh kebijaksanaan dan menjadi bagian dari ritual keagamaan untuk mendekatkan diri mereka pada “Jah” (Tuhan). Jadi dengan kata lain mereka sembahyang dengan ganja biar lebih khusuk gitu.

Bob Marley, King of Reggae, yang terkenal dengan rambut gimbal yang mengispirasi Mbah Surip itu adalah Rastafarian. Dengan musik Reggae yang berasal dari Jamaica Bob Marley menyebarkan pengaruh Rastafari keseluruh dunia. Karena itulah mengapa selalu ada Bob marley dengan warna merah kuning hijau dan ganja.

Menyoal tentang rambut gimbal Bob Marley, ternyata itu juga ada makna tersendiri bagi Rastafari diantaranya adalah bagian dari sumpah dalam Injil Nazarene dan Leviticus yang melarang mereka untuk mencukur rambut (tapi bukan berarti rastafarian ini selalu berambut gimbal, ada juga yang tidak). Makna yang lain adalah gimbal melambangkan identitas mereka, agar mereka tidak lupa siapa mereka dan mengingatkan mereka pada Jah (Tuhan) karena dengan rambut gimbal mereka terlihat seperti singa (Lion of Judah, mungkin)
Ok, kita sudah bicara panjang lebar tentang Rastafari ini, tapi apa sebenarnya tujuan Rastafari ini? Saya juga gak tau, tapi ada yang bilang mereka adalah sebuah gerakan keagamaan dan sebuah revolusi kebudayaan untuk perdamaian dunia, keselarasan rasial, ekonomi, dan reformasi politik. Tapi menurut yang saya pahami dari bacaan saya alasan munculnya Rastafari adalah untuk kebebasan orang kulit hitam, maknanya disini adalah pembangkangan terhadap penindasan dan simbol kebanggan sebagai kulit hitam.

Bob Marley adalah keturunan campuran. Ayahnya Inggris berkulit putih, sedangkan ibunya adalah Afro-jamaika. Karenanya dia terlahir terlalu hitam untuk masuk ke golongan kulit putih dan terlalu putih untuk masuk ke dalam golongan kulit hitam. Namun pada akhirnya dia memilih masuk dalam golongan kulit hitam. Begitu juga dengan orang-orang kulit hitam yang selama ini selalu di dominasi oleh orang kulit putih, mereka selalu menjadi masyarakat kelas dua bahkan Yesus pun berkulit putih, kenapa bukan kulit hitam? Apa yang salah dengan kulit hitam? Dengan kemunculan Haile Sallassei yang memenuhi ramalan akhirnya mereka memiliki tuhan dari golongannya sendiri. Yah bagaimanapun juga itu hanya asumsi saya saja yang tak bisa dipegang kesahihannya.
Sekarang banyak orang-orang yang bukan kulit hitam atau afrika yang mengaku rastafarian dengan rambut gimbal, pakaian dan assessoris bewarna merah kuning hijau, menyukai/memainkan musik reggae, mengaku berideologi Rastafari, namun mereka tak bisa sepenuhnya dianggap rastafarian. Karena pada dasarnya rastafarian sejati itu adalah orang afrika yang secara sadar dibesarkan dengan rasa kebanggan terhadap warisan , agama, kebanggaan, dan keberadaannya di dunia sebagai orang kulit hitam Afrika atau… menganut agama Rastafari dan menjalankannya secara kaffah.

Dari bacaan di atas kita jadi tahu sedikit tentang hubungan-hubungan Dari mas Bob,tiga warna merah-kuning(emas)-hijau,ganja dan ternyata Rasta adalah sebuah Agama,tapi seperti kata mas tony Q Rastafara yang mengtakan "jangan ikuti Rastanya Tapi peras dan ambil filsafat baiknya yaitu "Cinta Damai".

kampung reggae di jakarta



Jakarta, reggaeindonesia.com – One Line Production untuk kesekian kalinya menggelar acara yang menonjolkan music Reggae di perhelatannya. Di kwartal ke-3 penghunjung tahun ini, Event Organizer yang juga berfungsi sebagai Manajemen Artis dan memiliki sebuha sekolah di Kawasan Karawaci Tangerang ini, menggelar acara 2 (dua) hari berturut-turut.
One Line Production menamakannya dengan Kampoeng Reggae yang diselenggarakan pada tanggal 22-23 Desember 2012 di Lapangan Puri Kembangan, Jakarta Barat. Salah satu panitia, Furqon menjelaskan, “Kampoeng Reggae bukan berarti kampungan tapi bisa juga diselenggarakan di dalam kota”.
Pada hari Sabtu, 22 Desember 2012, Kampoeng Reggae sesi pertama diselenggarakan dengan konsep yang “abnormal” dari penyelenggaraan event Reggae biasaya. Dalam penyelenggaraan hari pertama, 10 vokalis band Reggae, tanpa band pengiringnya, tampil diiringi oleh musisi-musisi yang telah ditunjuk oleh panitia. Musisi pengiring tersebut ternyata kolaborasi dari player band yang vokalisnya ikut meramaikan acara itu.
Tanpa ada pergantian, 10 vokalis tersebut tampil secara bergantian diiringi oleh musisi pendukung. Adapun ke-10 vokalis itu adalah, Arie (Republik 21), Dhyo (Haw), G’Cay (Beach Party), Evi (Roempoet Hijau), Dave (Kinky Reggae), Nath (Kalua), Lessa (P.A.L.L.O), Conrad (Conrad Good Vibration), Budi (Uncle Reggae), dan Freddi Marley musisi Reggae asal Bali.
Pada hari kedua, 23 Desember 2012, sesi kedua Kampoeng Reggae dilanjutkan dengan music Reggae yang menampilkan performansi band secara utuh, seperti penyelenggaran lazimnya.
Pada kesempatan itu band-band yang tampil adalah P.A.L.L.O, Kalua, Jamica, Momonon, Gangstarasta, dan Souljah. Dalam aksinya, tiga band memberi kejutan dengan menampilkan penyanyi Reggae lain dalam aksi salahsatu lagunya. Seperti Kalua yang kembali menghadirkan Freddi Marley asal Bali, Momonon menggaet Steven (Steven Jam), dan Gangstarasta yang mengajak Choky (Obin The Flops).
Dalam waktu dekat, Furqon salahsatu panitia memberikan sedikit bocoran akan diselenggarakannya dua event dalam waktu mendatang, yaitu Sensation Reggae 3, yang sebelumnya pernah diadakan di Cianjur dan Tangerang, selanjutnya akan diadakan di Cengkareng. Serta perhelatan Skareggae dengan menghadirkan bintang tamu dari luar kota dan rencananya akan diselenggarakan di tempat yang sama pada penyelenggaraan Kampoeng Reggae, yaitu Puriwalk Kembangan, Jakarta Barat.

ASAL-USUL MUSIK REGGAE

Asal Usul Musik Reggae



Mungkin diantara para pembaca sudah tidak asing lagi dengan musik reggae, musik yang terkenal di populerkan oleh Bob Marley. Oleh karena itu saya tertarik untuk menulis artikel tentang reggae dan sebagaian isi dari artikel ini saya ambil dari forum kaskus.us.
Sekitar tahun 1920-an, orang-orang Kingston Jamaica hidup dalam keadaan miskin dan melarat, mereka ditindas oleh penjajah kulit putih ini menganggap ‘White Imperialisme’ .
Kemunculan falsafah yang dikenali sebagai ‘Back To Africa’ yang dipelopori oleh Marcus Garvey, yang mengajak kaum kulit hitam mengukuhkan kembali kepercayaan mereka terhadap asal-usul nenek moyang mereka. Keyakinan mereka bertambah dan seorang ‘Black African’ bernama Ras Tafari Makonnen telah ditabalkan sebagai Maharaja Ethiopia dengan gelaran Emperor Haile Selassie 1 dan para pengikutnya menggelarkan beliau Rastafarians dan menganggap mereka salah satu daripada 12 puak Israel dan mempercayai Haile Selassie 1 adalah ‘Conquerring Lion of the Tribe of Judah’.
Kepercayaan semasa awal kemunculannya amat radikal berbanding sekarang. Rastafarians membenci golongan kulit putih dan melabel budaya mereka sebagai ‘Babylon’-tidak asli dan tidak ikhlas, tamak dan meterialistik. Kematian Haile Selassie 1 pada tahun 1974 memang tidak disangka oleh Rastafarians, malah ada ynag menuduh kematiannya satu konspirasi media kaum kulit putih. Bagai manapun budaya dan agama ini terus berkembang walaupun maharaja telah tiada. Nama besar yang telah kembangkan Rastafarianisme tahun 1970an adalah Bob Marley.
Pada mulanya muzik golongan Rastafariansme adalah ska dan berubah ke rocksteady dan reggae. Raggae mengekspresikan mereka, serta memprotes ketidakadilan dan penindasan yang dideritai oleh orang-orang Jamaica.Salah satu aspek Rastafarianisne yang dipandang hina adalah penggunaan ganja sebagai salah satu ‘alat utama dalam kehidupan dan upacara keagamaan. Mengenai rambut Dreadlocks ,Rastafarians tidak menggalakkan pengikutnya menyukur, menyikat rambut, atau mengguntingnya seperti dikatakan dalam kitab mereka. Bagi mereka, rambut yang panjang berketul-ketul serta liar tak terurus adalah diibaratkan ‘Lion of Judah’, satu simbol berbentuk kepala singa yang melambangkan kekuatan Haile Selassie 1.
Beliau dikatakan memiliki cincin kepala singa dan beliau telah menyerahkan kepada Bob Marley sebelum kematiannya. Perkataan ‘Dreadlocks’ dipopularkan oleh Bob Marley melalui lagu ‘Natty Locks’. Dari segi warna merah melambangkan Gereja Triumphant atau gereja Rastafarians dan darah mereka, warna kuning melambangkan kekayaan Ethiopia dan warna hijau melambangkan keindahan dan kesuburan tanaman di Ethiopia.
Marcus Garvey yang mempelopori perjuangan kaum negro secara terorganisir dengan membentuk The Universal Negro Improvement Association yaitu organisasi yang membangun kesadaran baru diantara orang-orang asli Jamaika pada tahun 1914 di Jamaika. Berbeda sekali dengan Bob Marley yang telah menyuarakan kaum tertindas dalam lagu-lagunya tanpa ada usaha untuk membentuk organisasi perlawanan.
Sumbangan terbesar dari Bob Marley adalah mempopulerkan kepercayaan Rastafari keseluruh dunia lewat lagu dan musik yang dimainkan. Seandainya Marcus Garvey tidak membentuk organisasi perlawanan, mungkin budaya rambut rasta tidak akan mendunia seperti sekarang. Budaya yang notabene milik kaum hitam yang sering diidentikkan dengan budaya kaum budak sekarang justru dihargai oleh kaum kulit putih bahkan ditiru habis-habisan, dijual keseluruh dunia sebagai komoditi oleh kaum kapitalis karena mendatangkan keuntungan. Tengok saja dari cara berpakaian, jenis musik yang sering dilantunkan kaum hitam, gaya rambut kaum hitam akhirnya sekarang diadopsi oleh kaum kulit putih yang dahulu merasa yang membuat budaya dunia.
Sejarah gerakan penyadaran identitas kaum kulit hitam, yang kemudian bertemali erat dengan keberadaan musik reggae, mulai disemai pada awal abad ke-20. Adalah Marcus Mosiah Garvey, seorang pendeta dan aktivis kulit hitam Jamaika, yang melontarkan gagasan “Afrika untuk Bangsa Afrika…” dan menyerukan gerakan repatriasi (pemulangan kembali) masyarakat kulit hitam di luar Afrika. Pada tahun 1914, Garvey mendirikan Universal Negro Improvement Association (UNIA), gerakan sosio-religius yang dinilai sebagai gerakan kesadaran identitas baru bagi kaum kulit hitam.
Pada tahun 1916-1922, Garvey meninggalkan Jamaika untuk membangun markas UNIA di Harlem, New York. Konon sampai tahun 1922, UNIA memiliki lebih dari 7 juta orang pengikut. Antara tahun 1928-1930 Garvey kembali ke Jamaika dan terlibat dalam perjuangan politik kaum hitam dan pada tahun 1929 Garvey meramalkan datangnya seorang raja Afrika yang menandai pembebasan ras kulit hitam dari penindasan kaum Babylon (sebutan untuk pemerintah kolonial kulit putih—merujuk pada kisah kitab suci tentang kaum Babylon yang menindas bangsa Israel). Ketika Ras Tafari Makonnen dinobatkan sebagai raja Ethiopia di tahun 1930, yang bergelar HIM Haile Selassie I, para pengikut ajaran Garvey menganggap Ras Tafari sebagai sosok pembebas itu. Mereka juga menganggap Ethiopia sebagai Zion—tanah damai bak surga—bagi kaum kulit hitam di dalam maupun luar Afrika. Ajaran Garvey pun mewujud menjadi religi baru bernama Rastafari dengan Haile Selassie sebagai sosok yang di-tuhan-kan.
Pada bulan April 1966, karena ancaman pertentangan sosial yang melibatkan kaum Rasta, pemerintah Jamaika mengundang HIM Haile Selassie I untuk berkunjung menjumpai penghayat Rastafari. Dia menyampaikan pesan menyediakan tanah di Ethiopia Selatan untuk repatriasi Rasta. Namun Haile Selassie juga menekankan perlunya Rasta untuk membebaskan Jamaika dari penindasan dan ketidak adilan dan menjadikan Rastafari sebagai jalan hidup, sebelum mereka eksodus ke Ethiopia.
Tahun-tahun setelahnya kredo gerakan tersebut makin tersebar luas, yakni “Bersatunya kemanusiaan adalah pesannya, musik adalah modus operandinya, perdamaian di bumi seperti halnya di surga (Zion) adalah tujuannya, memperjuangkan hak adalah caranya dan melenyapkan segala bentuk penindasan fisik dan mental adalah esensi perjuangannya.”
Ketika Bob Marley menjadi pengikut Rastafari di tahun 1967 dan setahun kemudian disusul kelahiran reggae, maka modus operandi penyebaran ajaran Rastafari pun ditemukan: reggae!
dan dibawah ini bagi para pembaca yang belum mengenal Bob Marley legenda reggae


Sampai disini dahulu artikel dari saya,  semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca.

sejarah reggae dan warna yg melambang musik reggae



Sejarah Reggae dan wrna yang melambang musik reggae


Warna merah, kuning, dan hijau adalah warna bendera Ethiopia. Merah melambangkan darah para pejuangnya, kuning melambangkan emas sebagai lambang kekayaan, dan hijau sebagai lambang kesuburan.
Mengapa bendera Ethiopia (Sebenarnya adalah Hijau, Kuning, dan Merah) lebih familiar di dalam musik Reggae dibandingkan dengan Bendera Jamaika sebagai Tana…h kelahiran Musik Reggae? Karen…a Bob Marley sebagai Penghayat Rastafarian menganggap bahwa Ethiopia adalah Zion (Tanah Pembebasan) seperti yang dijanjikan oleh Haile Selassie I. Semenjak Bob Marley menganut Rastafarian, maka beliau mengadopsi Bendera Ethiopia untuk digunakan sebagai keperluan performansinya. Tujuannya adalah untuk mempublikasikan bahwa Ethiopia adalah Zion (Tanah Pembebasan) bagi Kaum Rastafarian.
Sejarah membuktikan bahwa Bob Marley adalah Musisi Besar dunia yang juga memiliki peran sebagai Tokoh Pergerakan di Jamaika dan juga sebagai Pendakwah Rastafarian melalui musiknya. Beliaulah yang membawa Reggae membentang ke seluruh dunia hingga pada akhirnya sampai ke tanah air kita.
Kebesaran dan kemasyhuran Musik Reggae yang dipopularitaskan oleh Bob Marley secara tidak langsung membawa Warna Merah, Kuning, dan Hijau (Bendera Ethiopia) dan Rambut Gimbal (Dreadlock) yang sudah melekat pada sosok Bob Marley di setiap aksi panggungnya. Bendera Ethiopia dan Rambut Gimbal adalah bagian dari Bob Marley sebagai penganut dan pendakwah Rastafarianisme.
Namun seiring perkembangan waktu; Warna Merah, Kuning, dan Hijau serta Rambut Gimbal di Indonesia kini sudah menjadi sebuah trendsetter bagi penikmat Musik Reggae. Orang awam sekalipun, ketika melihat Warna Merah, Kuning, dan Hijau serta Rambut Gimbal pasti akan mempersepsikan kepada Musik Reggae bukan diidentikkan dengan Rastafarianisme. Kalaupun ada orang awam yang mengatakan bahwa itu semua adalah Rasta, kata Rasta yang dimaksud oleh mereka adalah Reggae. Sama sekali bukan merujuk pada kata Rastafarian. Hal ini karena ketidaktahuan mereka terhadap kata Reggae dan Rasta yang sebenarnya memiliki arti yang berbeda. Ini sama halnya dengan trendsetter yang berlaku pada musik metal, yaitu warna hitam dan rambut gondrongnya.
Inilah sebuah fenomena trendsetter yang terjadi pada Trinitas warna Bendera Ethiopia dan kini sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan Musik Reggae. Begitu pula dengan rambut gimbal yang kini sudah menjadi trendsetter untuk model rambut di seluruh belahan dunia dan juga Indonesia. Rambut Gimbal kini tidak hanya digunakan oleh Musisi Reggae dan Penganut Rastafarian. Di Indonesia bahkan ada Penyanyi Rock, Pelawak, Penyanyi Pop, bahkan Penyanyi dangdut yang berdandan rambut gimbal.
Hanya sekadar sharing, bagi yang memiliki pengetahuan lebih silahkan membagi kepada saudara-saudara kita. Bukan dengan mencaci dan mencercanya.
Semoga bermanfaat dan semakin membuka hati kita.